Assalamu'alaikum

pink purple flowers

Senin, 30 Maret 2015

Selina goes to pacet

Sekitar pukul 14.00 siang tadi aku sampai di rumah surabaya. Dari mana? dari pacet sama teman sekelas, meskipun cuma ber14 aja. Selina (

#Flashback

Kemarin sabtu kita ada kuliah tambahan untuk mengganti jum'at depan yang tanggal merah. Paralel absen atas masuk pukul 08.00 untuk praktikum mesin listrik 2, dan paralel absen bawah mulai bergabung dengan kelas saat memasuki teori mesin listrik pukul 13.00 di laboratorium teknik sistem tenaga.

Mendadak aja ide itu muncul dari kepala teman-teman, yaitu mau bermalam di rumahku yang ada di Pesanggrahan, Kutorejo, Mojosari. Untuk tindak lanjutnya aku nyoba ngehubungi ummi lewat sms apakah beliau sedang ada di rumah, dan rupanya konfirmasi positif. Aku pun cerita tentang tujuan teman-teman dan minta izin buat nginep disana.

Kuliah selesai bukul 16.30, kitapun sholat ashar berjamaah di musholla an-nahl. Setelahnya dilanjutkan untuk briefing kelas, karna ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mereka bisa pergi ke rumahku.

Pertama, rumah itu kosong hampir setahun, sudah pasti kotornya nggak karuan. Jangan sambatan karena kita harus bersih-bersih sebelum nempati. Kedua, berangkat sore, biar sampai disana nggak malam, aku nggak mau keluar kota motoran sendiri terlalu malam. Ketiga, yang berangkat harus dibagi menjadi 2 kloter, karena sore itu masih ada pengaderan untuk 2014 yang nggak mungkin ditinggal.

Alhasil, kita langsung cus berangkat tanpa babibu lagi. Kloter 1 cuma ber 6, naik 3 motor, wina goncengan sama brenda yang dikawal 2 motor berpenumpang 4 cowok dibelakangnya. Setelah mampir-mapir ke kosan mereka secara bergilir untuk mengambil apa-apa yang harus dibawa, kita sholat maghrib, ngisi bahan bakar, dan tancap gas sampai pesanggrahan. Dan aku nekat berangkat tanpa mampir rumah, tanpa bawa baju ganti, sikat gigi, sabun, dkk. haha.. *tidak untuk di contoh, saya mungkin tidak murni perempuan*. Buat sampai disana pun kita cukup lama, sekitar 2 jam perjalanan. Kenapa? karena wina nggak hafal jalan, dan melaju kencang hanya dengan intuisi. Begitu ngerasa ada jalan yang tidak feel, aku berhenti buat nanya orang. Sempat kebablasan di salah satu lampu merah, dan sempat ngira bablas naik ke pacet padahal masih jauh dari tujuan. wkwkwk.

Di rumah yang bisa dibilang cukup besar itu, teman-teman cowok tidur di kamar tempat jemuran di lantai 2. di gelar 2 tikar panjang, di alasi seprai, trus di semprot bayfresh biar nggak apek. Sedangkan wina sama brenda tidur dikamar. hihihi... bukan salah kita, karena mereka terlalu banyak untuk tidur di kamar. Meskipun gitu syukurlah teman-temanku ini anaknya baik-baik, beberapa cukup hanif, dan yaa... keluar kampus bukan berarti betingkah, maksudku kalau di lihat dr watak jurusanku yang mayoritas gitu. Salut nih, ada yang sempat sholat malam (kata ortu sih, entah siapa), trus semuanya bangun pagi dan subuhan di masjid (kalo ini sih ada faktor sungkan sama abi. haha)



Waktu berangkat, agak ketir-ketir, tapi Bismillah aja motor supraku kuat di ajak nanjak. Tapi ternyata nyampe juga di padusan. Datang-datang langsung pada njujug warung cari yang anget-anget karena kondisi badan belum beradaptasi dengan dinginnya udara. Rupanya jalan-jalan gitu aja ngabisin duit cukup banyak -_- berpikir ulang nih untuk mengelola keuangan. hehe




Pulangnya kita kena tilang pula. Merasa sangat bodoh dan terbodohi. Surat kita lengkap, tapi ada satu kesalahan fatal yang dengan tidak sadarnya bikin kita ditilang. Masalah ambil sim kita, hmm... aku bingung sih, ini jauh bangeet dari surabaya. Hari kerja kita full banget pula kuliahnya...

Jumat, 20 Maret 2015

Mewarna dan Terwarna

Teringat kata-kata my ex komtang di kumpul angkatan terakhir, Sebenarnya aku bukan orang yang tidak merasakan hal yang sama dengannya. Hanya saja berbeda cara menyikapinya.

Ku pikir kabur tidak memberi efek apapun pada lingkungan, tapi keberadaan kita bisa jadi juga kecil kemungkinan membawa perubahan. Ada hal-hal yang memang sangat perlu kita didik dan miliki untuk bisa survive disini. Yang kami ajarkan memang sangat dekat dengan hal-hal yang kedepannya kupikir akan sangat meresahkan jika tidak disikapi dengan bijak. Tapi kami harus karena kami tahu hidup tak semudah yang dibayangkan. Mungkin aku sudah banyak melewati hal-hal semacam yang dididikkan mbak mas kami sedari kanak-kanak. Sehingga tempaan kecil tidak terlalu berefek besar. 

Beberapa bulan lalu, mbak hanif pernah minta diantar pulang. Kami bicara cukup banyak selama diperjalanan. Mbaknya sampai terheran-heran bagaimana bisa aku enjoy dilingkungan macam ini? Kalau kata mbak mei, semuanya dikembalikan kepada tujuan awal. That's why I always try my best.

Kini yang aku takutkan adalah terwarnai, karena ada satu kesalahan berpikir yang sudah mendarah daging disni. Mengenai loyal, goal utama kita. Aku lihat, hanya beberapa orang yang telah bertindak cerdas dan bijak dalam pencapaiannya.

Mewarnai dengan sesuatu yang bersifat tunggal itu mengkhawatirkan arogansi yang terlampau tinggi. Memang, itu salah satu yang sangat kita banggakan. Tapi aku nggak akan tinggal diam untuk membiarkan adik-adikku terwarnai dalam satu warna saja. Kecuali aku mau duniawi akan memenuhi setiap pembuluh yang menjalar ditubuh mereka.

Amanah terhadap amanah itu jauh lebih penting, tanpa bermaksud menomorduakan ini.


Jangan mengira aku anak gadis yang tersenyum manis dan bertindak anggun layaknya seorang putri. Semua pemikiranku sering kutuang selama di sekber. Tapi merupakan kesalahanku karena pada akhirnya tidak banyak yang bisa dipertahankan.

Maaf Elin 22, khususnya para pejuang sekber... 
Aku tidak bermaksud gabut atau menghilang tanpa jejak.
Aku hanya "bukan robot", dan hati-hati "senggol bacok"... haha. aku cukup rapuh dalam hal itu.

Don't worry,
Kebencianku tidak akan mengalahkan kecintaanku^^

Kamis, 19 Maret 2015

Sabtu Ceria, good bye.

Last week is our last moment.
even though we already heard that since several weeks ago, maybe we haven't admit it.
it's very first speechless time. no words any more.

but, thanks for all.
I'll miss you so much than I ever thought.

atashi wa anata no tottemo daisuki...
bye

Sabtu, 14 Maret 2015

Bussiness Plan Competition & Seminar Entrepreneur


Yang muda yang berwirausaha!!!
Sohib blogger tau? Salah satu kriteria dari negara maju adalah minimal 2 % dari penduduknya bermata percaharian sebagai wirausahawan. Sedangkan di Indonesia masih mencapai sekitar 1,5 % saja. Hal ini menggambarkan kemandirian penduduk dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi bangsanya. Jangan hanya bisa jadi masyarakat konsumtif, tapi juga solutif.

Semakin banyak wirausahawan, maka lapangan pekerjaan semakin banyak pula. Bayangkan berapa banyak beban hidup yang kamu ringankan gara-gara lapangan pekerjaan yang kita buat.

Aku sering dapat cerita tentang salah satu warung yang berhasil menjadikan kompleksnya produktif. Mulanya itu hanyalah warung yang menjual nasi rawon. Tapi krupuk yang dijajakan di warung tersebut di stok dari salah satu tetangga, begitu pula minuman seperti sinom dkk. Rasanya memang enak katanya, akibatnya lambat laun warung tersebut semakin ramai hingga parkiran tak lagi mampu menampung. Ia pun mengajak kerjasama tetangga2 untuk menjadikan halaman rumah mereka sebagai lahan parkir. Hasil yang didapat pun dibagi sesuai dengan perjanjian. Begitu seterusnya hingga warung tersebut cukup dikenal hingga ke kota-kota besar. Dari mulanya satu warung nasi rawon, kini hampir semua orang di kompleks tersebut ikut terlibat. Daerah itu pun masyarakatnya jadi produktif dan sejahtera.

So, jangan jadi orang yang mengemis kerja ke perusahaan-perusahaan saja. Meskipun sudah kerja, tak ada salahnya berwirausaha sehingga bisa membuka lapangan kerja baru dan meringankan beban negara.

Yuk belajar disini untuk dapatkan basic-basic dalam ber wirausaha.

SEMINAR ENTREPRENEUR NASIONAL
with special speaker : TEUKU WISNU

Catat!!!
22 maret 2015
08.00
di Hall D4 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)

GOLDEN TICKET : 50k - OTS 55k
REGULER TICKET : 35k - OTS 40k
cp : 085640015691

mau masang stand bazaar?? bisa bisa bisa
50k untuk PENS dan 75k untuk luar PENS
cp : 083830397564

Dapet SERTIFIKAT juga DOORPRIZE SBPC

bersama para finalis "Sahada Bussiness Plan Competiton 2015"
dapat sertifikat dan doorprize SBPC.


Datang datang datang!!!

Demi setapak print foot

Duri-duri di jalan selalu saja bertebaran tiada habisnya. Menginjaknya adalah suatu kesalahan yang lebih disayangkan. Tapi berterima kasihlah banyak2 kepada mereka yang menyapu jalanan, menyelamatkan dengan solusi tanpa banyak cakap :' *your fellow*

Beloved akhi wa ukhti

free counters