Assalamu'alaikum

pink purple flowers

Kamis, 01 Desember 2011

Siluet memesona



Teringat satu hari yang lalu...
Siluet memesona.
Saat semuanya menjadi terang, segalanya menjadi ringan.
Tanpa kata, tanpa suara, hanya sekedar sorotan cahaya.

Kala senja semakin gelap, duniaku menjadi kelabu.
Tak seorang pun memedulikanku, kecuali lukisan-lukisan kaca itu.
Ku simpan suara, hanya langkah dalam diam di samping para seniman dengan cat kayu dan thinner.

Deg.
kau berlalu dengan tangan ternoda, bukan hal biasa.
Sungguh, dalam sirat yang kusembunyikan itu ada siluet memesona.
Bukan biasa, bukan biasa, itu sangat tidak lah biasa.

Ku berpaling ke rumah Sang Maha Kuasa.
Hanya tak ingin ku nodai lagi.

"Winaa.. peluk akuu.." ku dengar Dissa berteriak seraya merentangkan tangannya.
Satu alisku tertarik ke atas. Heran.
Hanya dengan senyuman, pun ku balas ia.
Aku tau!
Tanpa kata, tanpa suara, hanya sekedar sorotan cahaya.
Aku tersipu.

Kau.

Kau?
Detak jantungku serasa melambat.

Khumaira' menampakkan wajahnya, seraya tertawa untuk menyembunyikannya.
Memendam dalam, mengubur siluet memesona.
Tidak, nyaris tak sanggup kecuali secuil.

Hanya siluet memesona :')

4 Komentarmu..:

DimasAdy mengatakan...

ah... rangkaian katanya mantap...
semangat!!!

Nur Awaliah Yusran mengatakan...

aahhh mbak, setiap buka blognya hatiku langsung berdegup kencang... dug dug. aku suka MUSIK nya...hehehhe...

LOH KOK, !@#$$
back to tulisannya :D keren ! aku suka siluet :) love it a lot !

Wina Zhonniwa mengatakan...

@Mas Dimas : hmmhm.. hihi xD
yah, karna sang siluet memesona lah bisa gitu.. hahahaa... :D

Wina Zhonniwa mengatakan...

@SiOranges : Iya dong mbaaak :3
lagu favoritku tuh :D hehehe..

Tulisannya? #upss..
Trimakasi ^_^ haha

Demi setapak print foot

Duri-duri di jalan selalu saja bertebaran tiada habisnya. Menginjaknya adalah suatu kesalahan yang lebih disayangkan. Tapi berterima kasihlah banyak2 kepada mereka yang menyapu jalanan, menyelamatkan dengan solusi tanpa banyak cakap :' *your fellow*

Beloved akhi wa ukhti

free counters