Assalamu'alaikum

pink purple flowers

Minggu, 27 November 2011

Siapakah prajurit yang paling tangguh?




Ali bin Abi Thalib RA terkenal sebagai sahabat yang pandai dalam memberikan opini. Beberapa sahabat ada yang ingin mengujinya, mereka menyelenggarakan suatu forum diskusi. Mereka membahas topik sekitar masalah : "Mahluk manakah yang paling kuat?"

Setiap orang yang hadir mengemukakan pendapatnya, tetapi belum tercapai kesepakatan atau titik temu. Tak Lama kemudian Ali RA datang. Mereka bertanya :"Wahai abul hasan, manakah dari prajurit Allah yang paling kuat?".

"Prajurit Allah yang paling tangguh ada sepuluh", jawab ali. "Gunung dan bukit - bukit yang tinggi, tetapi besi dapat menghancurkannya. Jadi besi lebih kuat dari bukit dan gunung. Api dapat melelehkan besi, namun air dapat memadamkan kobarannya. Awan yang difungsikan antara langit dan bumi membawa air. Angin dapat memecah awan. Manusia dapat mengalahkan angin dengan menutup tubuhnya. Manusia dikalahkan oleh mabuk yang dapat menyesatkan akal pikirannya, namun mabuk bisa diredam oleh tidur. Tidur kalah oleh kesedihan hati. Jadi prajurit Allah yang paling tangguh adalah sedih hati".

Jika Anda ingin merenungkan masalahnya dengan logika berpikir yang wajar, maka pusatkanlah renungan itu pada masalah sedih hati. Sedih hati dapat mengeksploitasi jiwa manusia dan mencabik-cabik daya dan potensinya, karena itulah orang yang tenggelam dalam rasa sedih yang berlaru-larut, dia tidak dapat menilai musibah yang menimpanya sebagai suatu pelajaran, karena dia akan selalu prihatin dan khawatir musibah lainnya akan datang kembali. 

Hanya keimanan yang dapat mengusir kesedihan hati, sekaligus mencabutnya dari manusia. Seharusnya orang yang beriman tak perlu bersedih hati jika menghadapi musibah yang disebabkan oleh ulahnya sendiri, karena hal itu merupakan pelajaran baginya. Jika dia dapat mengambil pelajaran dari kegagalan itu, maka dia akan mendapat pelajaran yang sangat berguna, yang dapat menolongnya untuk merealisasikan mimpinya..


Asy Sya'rawi, M Mutawalli. 1990. Jiwa dan Semangat Islam. Jakarta : Gema Insani Press

3 Komentarmu..:

Basith Kuncoro Adji mengatakan...

Setuju banget! Sebuah postingan untuk merenung yang baik ^_^

Wina Zhonniwa mengatakan...

Yah, terlalu banyak d dunia ini yang kita abaikan :D so, meri mulai memperbaikinya dari hal2 yang kecil..

Unknown mengatakan...

Saya sebagai prajurit. Sangat setuju dengan blog yg anda tulis ini.
Terimakasih telah memberi artikel bacaan yg baik. :)

Demi setapak print foot

Duri-duri di jalan selalu saja bertebaran tiada habisnya. Menginjaknya adalah suatu kesalahan yang lebih disayangkan. Tapi berterima kasihlah banyak2 kepada mereka yang menyapu jalanan, menyelamatkan dengan solusi tanpa banyak cakap :' *your fellow*

Beloved akhi wa ukhti

free counters